Washington-Raksasa internet Google mengatakan  kemungkinan akan menghentikan operasinya di Cina setelah para hackers  memasuki email milik para pegiat hak asasi China.
Mereka mengatakan telah menemukan serangan-serangan yang canggih dari  China dengan sasaran prasarana Google.
Dalam sebuah pesan di blognya, David Drummond, mengatakan  penyelidikan atas serangan komputer itu menemukan bahwa dua alamat Gmail  sudah dimasuki para hackers.
“Tujuan utama dari para penyerang adalah memasuki email dari pegiat  hak asasi manusia China.”
Walaupun demikian, serangan itu masih terbatas pada tanggal dari  pembuatan alamat email dan kolom subyek, jadi bukan pada isi email.
Belasan alamat email dari pengguna Gmail di AS dan Eropa milik pegiat  hak asasi di China tampaknya juga dimasuki oleh pihak ketiga secara  rutin.
Sebanyak 20 email lain milik perusahaan besar dari berbagai jenis  usaha dilaporkan ikut menjadi sasaran serangan.
Sensor Cina
Google tidak secara tegas menuduh pemerintah Cina yang berada di  balik serangan komputer itu.
Namun mereka tidak ingin lagi melakukan sensor atas hasil pencarian  di situs mereka untuk kawasan Cina, yang selama ini disyaratkan  pemerintah Cina.
Google mengatakan akan melakukan pembicaraan dengan pemerintah China  dalam beberapa waktu mendatang untuk mengkaji kemungkinan mesin pencari  yang tidak disaring yang sesuai dengan undang-undang Cina.
Dan keputusan itu berarti mereka mungkin harus menutup operasi di  China, yang dimulai Tahun 2006.
Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengatakan tuduhan Google itu  mengangkat pertanyaan dan keprihatinan yang serius.
Karena itu AS akan meminta penjelasan dari China.
Tak lama setelah pernyataan Google keluar, saham raksasa internet ini  turun 1,9% dalam perdagangan di Bursa New York.
Minggu, 04 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 









Tidak ada komentar:
Posting Komentar